Amerika Serikat dan pelanggan asing beli drone quadcopter buatan Israel senilai $ 68 juta dolar atau setara Rp 1,1 triliun rupiah [ Drone bunuh diri spear Kamikaze dan Xtend pengintai taktis bertenaga AI ] ( 2024 )
Perusahaan teknologi militer asal Israel, pada akhir tahun 2024 mengumumkan telah mendapatkan kontrak perjanjiaan pembeliaan untuk pesawat drone quadcopter tanpa awak bertenaga AI.
Salah satu pelanggan adalah dari pemerintah departemen pertahanan Amerika Serikat. Sedangkan pelanggan asing lain dengan sengaja dirahasiakan untuk menjaga privasi pihak negara yang bersangkutan.
Para pengamat militer memperkirakan bahwa pembeli drone adalah berasal dari pihak negara negara Uni Eropa yang berbatasan dengan Ukraina Rusia.
Sedangkan pihak pemerintah Amerika Serikat membeli drone asal Israel dengan tujuan untuk keperluaan uji produk senjata berbeda, alat pembanding dengan membandingkan kemahiran kepada industri drone lokal asal AS, sebagai pembelajaran dan penelitian semata di lapangan geografis medan perang yang berbeda beda.
Departemen pertahanan Amerika Serikat membeli drone Israel dengan total harga senilai $ 8,8 juta dolar atau setara Rp 142 miliar. Sedangkan pelanggan asing yang dijaga privasinya membeli senilai $ 60 juta dolar atau setara Rp 972 miliar rupiah.
Sehingga total menjadi $ 68 juta dolar atau setara Rp 1,1 triliun rupiah.
Produk siap diproduksi dan dikirim pada tahun 2025 secara bertahan dengan kiriman paket sedikit demi sedikit, bulan per bulan hingga berakhir di akhir tahun 2026.
Foto : Tentara IDF Israel dilengkapi drone pengintai taktis Xtend
Ada 2 jenis produk drone quadcopter yang dibeli oleh Amerika Serikat dan pelanggan asing.
Yaitu :
1]. Xtend
Xtend adalah perusahaan teknologi militer asal Israel yang menciptakan drone taktis untuk keperluaan pasukan infanteri mampu mengintai pada garis depan. Ini digerakkan oleh kecerdasan buatan AI dengan intervensi manusia yang minimal.
Drone dapat memberitahukan keberadaan orang orang pihak terorist musuh yang sedang memegang senjata, menandai, mendeteksi, mengindentifikasi, mengunci dan memberikan keuntungan dalam mempermudah operasi di area perkotaan maupun di perang jarak dekat di dalam gedung atau di luar ruangan. ( PSIO ) precision strike indoor & outdoor.
Selain itu, drone ini juga dapat meningkatkan fleksibilitas taktis, meningkatkan tingkat pembunuhan tentara infanteri dan mengurangi tentara terpapar akibat tembakan musuh di garis depan.
Sekarang, biarkan drone Xtend berkekuatan AI yang berada di garis depan.
2]. Spear
Spear adalah anak dari BUMN Rafael Advanced Defense System Israel dengan memiliki 10.000 karyawan.
Salah satu produk drone quadcopter buatan Spear adalah viper.
1 unit viper seharga kurang lebih Rp 10.000.000 juta rupiah.
Memiliki daya tahan terbang selama 30 menit di udara.
Dibagian depan moncong dilengkapi kamera elektro optik.
Mengirimkan data informasi video & foto ISR ke tentara dari jarak jauh.
Otak Viper dilengkapi AI ( artificial intelligence ). Mampu mencari, menavigasi dan menemukan sendiri keberadaan musuh, searching lokasi persembunyian musuh, lalu memberitahu operator untuk perintah eksekusi, membedah target, mengikuti target dan menghancurkan target berdasarkan algoritma AI.
Namun, keputusan akhir selalu berada di tangan operator sesuai dengan 'man in the loop'. Dimana sekalipun Viper berotak AI. Perintah pencet tombol persetujuan pembunuhan atau penghancuran target tetap dilakukan oleh manusia.
Karena ukuran Viper hanya 300 gram. Ini tidak cocok untuk menghancurkan tank.
Viper didesain dari awal hanya untuk memangsa infanteri musuh atau kendaraan mobil sipil.
Drone ini dapat dibilang terbangnya laju cepat banget sehingga dijamin kecepatan lari seorang tentara kesulitan mengimbanginya.
Youtube : Teknologi drone bunuh diri kamikaze buatan Israel