Saya kembali menulis tentang diary Oktober 2024
Tulisan ini saya tulis sebagai pedoman bagi saya untuk mencari kelemahan dan kelebihan setiap strategi untuk menjadi lebih baik lagi.
Siapa tahu bermanfaat bagi pembaca ya.
Pencuri ayam mencuri lagi :
Pencuri memanfaatkan kebisingan suara hujan deras dan waktu tidur malam saya untuk beraksi mencuri ayam.
Kejadian ini membuat saya menjadi stress dan pusing kepala karena melihat dan memikirkan tentang ayam ayamku yang hilang kena curi.
Total kerugian mencapai 14 ekor ayam dengan target pencurian adalah ayam bangkok berukuran besar dan ayam dewasa lainnya yang sedang bertelur.
Pencurian ini membuat saya menjadi marah dan harus berjaga jaga di malam hari ketika hujan deras. Dan untuk mengatasi aksi jahat pencuri dikemudian hari. Saya memutuskan menggunakan beberapa skenario.
Kegagalan saya menanam bawang merah, seledri, melon kuning dan bayam merah.
Tidak mudah menanam jenis tanaman seperti bawang merah, seledri, melon kuning dan bayam merah.
Hasil ujicoba di kebun saya ukuran 10 meter x 15 meter menunjjukkan kegagalan.
Bukan karena permasalahan ini atau itu.
Tapi karena diganggu dan dimakan oleh ayam tetangga dan burung liar.
Tanaman melon kuning tidak tahan hama dan jika muncul buah kecil langsung diganggu oleh burung. Menyebabkan buah melon sering gagal membesar, karena tinggal setengahnya terpatuk oleh burung.
Tunas bayam merah juga sering dipatuk burung liar sehingga tinggal menyisakan batangnya saja.
Setelah dipikir pikir. Tanaman jenis ini memang tidak layak dikebun aku. Kecuali melon hijau masih bisa berbuah dan agak tahan hama, beda dengan melon kuning tidak tahan penyakit hama.
Jadi cocoknya tanaman seperti bayam merah, seledri, melon kuning dan bawang merah di wajibkan memakai Greenhouse. Karena tanpa rumah kaca, maka hasil panen berkurang hingga 95% karena sering dipatuk oleh burung liar.
Pembaharuaan pemeliharaan ayam [ mengurangi jumlah populasi ayam menjadi 100 ekor dan penggunaan lampu untuk anak doc ayam yang lebih efesien ]
Keinginan untuk memelihara sebanyak 120 ekor ayam, kini saya kurangi menjadi hanya 100 ekor. Aku rasa semoga lebih dari cukup. Dengan tujuan demi mengurangi sedikit beban pemeliharaannya.
Karena semakin banyak populasi maka semakin berat tugas aku menghandlenya.
Dengan angka 100 ekor. Maka infrastruktur kandang tidak perlu lagi ada penambahan kandang baru. Dicukupi dengan kecukupan apa yang ada aza.
Lalu untuk lampu doc ayam saya rombak lagi, mengingat demi mengefesienkan watt listrik.
Sekarang doc ayam pakai lampu full 100% untuk usia 1 bulan saja. Lalu pindah ke 0% lampu.
Tapi bukan berarti tanpa lampu, melainkan memakai lampu utama yang menyinari seluruh kandang anak ayam doc di usia 1 bulan ke atas.
Malam hari tetap menggunakan tirai penutup untuk mencegah ayam kedinginan.
Sedangkan untuk penetasan anak ayam dikurangi menjadi mulai dari 10 ekor - 30 ekor per bulan aza.
Menuju ke tempat keluarga paman saya di desa bakungin, Kalimantan Tengah.
Desa bakungin berada sekitar 155 km dari arah kota Palangkaraya.
Disana ada paman saya yang mengerjakan sawah dan kebun seluas 1 hektar.
90% lahan digunakan oleh pamanku buat nanam tanaman padi.
Lalu sisanya 10% lahan dipakai buat kebun waluh putih, kacang panjang, tanaman buah terong asam rimbang khas dayak kalimantan, pohon pisang dan pohon petai.
Pas ke sana, paman memberikan secara gratis hadiah oleh oleh berupa waluh putih, rimbang dan petai. Karena kacang panjang belum panen jadi belum bisa dipetik.
Terima kasih pamanku untuk pemberiaannya, bermanfaat banget ;-)
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.