Langsung ke konten utama

Efesiensi anggaran APBN militer AS agar tidak bocor. Pentingnya Donald Trump mengosongkan dan menutup seluruh pangkalan militer di pulau Hawai, Guam, Diego Garcia, Bahrain, Qatar, Puerto Riko, Greenland kutub utara dan keluar dari NATO ( 2024 )


Amerika Serikat memiliki banyak pangkalan militer di luar negeri. 

Di kepulauan Hawai saja, pemerintah AS menempatkan sebanyak 50.000 tentara. Lengkap dengan persenjataan canggih. Jumlah pangkalan belum di hitung pada penempatan di negara lainnya dan di lokasi pulau seperti Diego Garcia, Guam, Puerto Rico, dll sebagainya. 

Pada masa pemerintahan presiden Donald Trump. Beliau di bulan Januari 2025 bakalan ketimban rancangan RUU untuk mengalokasikan anggaran APBN sebesar Rp 13.700 triliun rupiah untuk keperluaan militer. 

Angka uang Rp 13.700 T sesungguhnya dapat diefesienkan dengan lebih efesien. Yaitu dengan menutup pangkalan yang berada di lokasi berbiaya operasional mahal dan tumpang tindih. 

Contoh seperti di pulau Bahrain dan Qatar. 

Buat apa Amerika Serikat mendirikan pangkalan militer di Bahrain dan Qatar. Toh sudah ada pangkalan militer yang berdekatan di Kuwait dan Uni Emirat Arab.  

List pangkalan militer di negara tersebut sesungguhnya dapat dicoret. Fokus hanya kepada UEA, Yordania, Israel dan Kuwait saja. Ketimbang alih alih harus tumpang tindih dengan mendirikan terlalu banyak base camp. 

Selain itu, Amerika Serikat juga memiliki pangkalan militer di Thule kutub utara. Wilayah dingin, jarang penduduk dan hanya ada salju, penguin dan permainan bola salju. Tentu biaya operasional untuk menghandle base camp militer di Thule menyedot banyak uang APBN mengalami kebocoran.  

Mendirikan pangkalan militer di sana, cuma ngabisin uang pajak rakyat AS aza. 

Lebih baik AS fokus mendirikan pangkalan militer ke wilayah yang lebih strategis. Seperti negara kaya raya di Timur Tengah, perairan laut Djibouti. Dan juga melindungi sekutu. Seperti Jepang, Korea Selatan, Uni Eropa.

Sedangkan semua negara negara di Africa dan Amerika Latin. Di tinggalkan saja, karena tidak penting. Kecuali Djibouti, karena merupakan wilayah arus keluar masuk kapal dagang. 

Terkhusus untuk pulau Guam yang berdekatan dengan negara PKC China. Wilayah tersebut memang berada di area rudal jarak jauh balistik Dongfeng. Tapi tidak ada yang perlu untuk dilindungi selain pepohonan. Mending AS fokus untuk memindahkan tentara US Army dari Guam dan termasuk di Diego Garcia untuk dipindahkan segera ke Jepang, Australia dan Korea Selatan. Sekaligus melindungi negara sekutu menghadapi Korut dan partai komunis China.

Pemerintah AS perlu melakukan penyesuaian terhadap rencana penyelenggaraan militer tersebut. Termasuk pergi dan menutup pangkalan di Turkiye dan Irak. 

Selain itu, semua penduduk sipil yang berada di pulau Hawai sebanyak kurang lebih 1.200.000 juta orang dan rakyat yang berada dan tinggal di pulau Puerto Rico perlu untuk dipindahkan seluruh penduduknya ke negara pusat AS.

Mengingat biaya hidup di pulau itu tidak layak secara ekonomi dan selama bertahun tahun telah menyusahkan anggaran APBN AS dalam transfer dana ke antar daerah sehingga terbukti membebankan keuangan finansial AS menjadi sia sia.  

Pada intinya, Amerika Serikat perlu menutup dan mengosongkan seluruh pangkalan militer yang berada di pulau terluar dan terjauh dan memilih kembali ke pusat AS. Termasuk membawa penduduk sipil tersebut untuk melakukan urbanisasi, menetap di kota AS. 

Kapal induk merupakan pilihan masuk akal, gampang bermanuver dan mudah berpindah pindah tempat. Ketimbang alih alih menjadikan pulau terluar sebagai pangkalan militer. 

Dulu, alasan pemerintah AS mendirikan pangkalan militer di pulau pulau yaitu untuk menghadapi serangan bencana nuklir. Namun kenyataannya, terlalu banyak pangkalan justru dapat merongrong dan merusak struktur efesiensi APBN. 

Lebih baik, AS menempatkan seluruh persenjataan nuklir di pusat AS saja. 

Terpenting, AS juga mesti secepatnya keluar dari NATO. Mengganti hubungan menjadi 2 arah aza, alih alih pake aliansi NATO yang merugikan pembayar pajak AS. 

Berikut harapan saya tentang kebijakan penempatan tentara US Army :

1]. Amerika Serikat = 700.000 tentara

2]. Uni Emirat Arab = 10.000 tentara

3]. Kuwait = 10.000 tentara

4]. Kurdi + Suriah = 5.000 tentara

5]. Djiboulti = 5.000 tentara

6]. Yordania = 10.000 tentara

7]. Israel = 10.000 tentara

8]. Uni Eropa = 100.000 tentara

9]. Korea selatan = 50.000 tentara

10]. Australia = 1.000 tentara

11]. Jepang = 50.000 tentara

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU. 

Related Post