Langsung ke konten utama

Pertama kali : Amerika Serikat melalui presiden Joe Biden memboikot dan membatasi chipset berkemampuan AI canggih untuk Israel [ dampak dan peluang ] ( 2025 )


Hanya tinggal beberapa hari sebelum memasuki masa pensiun. Presiden Amerika Serikat tiba tiba mengumumkan perintah untuk memblokir, memboikot dan mengembargo teknologi chipset canggih berkemampaun AI untuk negara Israel. 

Berita buruk ini tidak disenangi oleh pemimpin tertinggi #1 di Israel, Benjamin Netanyahu. Karena dapat menghambat kemajuan industri teknologi AI di negara Israel ke next level berikutnya. 

Joe Biden dan partai Demokrat tidak mengungkapkan detail mengapa pemerintah AS memutuskan untuk membuat kebijakan AI diffusion tersebut di detik terakhir lengsernya kekuasaan Demokrat.  

Pada tahun 2018. Amerika Serikat memboikot chipset semikonduktor untuk negara China dan Rusia.

Tetapi pada awal tahun 2025, pembatasan chip meluas ke Israel yang juga kini kena getahnya. 

Para pengamat politik dan geopolitik memperkirakan alasan Joe biden dan Demokrat yaitu demi memastikan kepentingan AS sendiri yaitu bahwa Amerika Serikat tetap harus terdepan dan unggul di bidang teknologi tinggi AI ( artificial intelligence ). 

Pemboikotan chip memastikan bahwa teknologi AI di Israel tidak boleh berkembang pesat dan tidak boleh lebih pintar dan tidak boleh lebih cerdas di bandingkan AI milik Amerika Serikat. 

Menurut data dari lanskap perkembangan teknologi AI di tahun 2024. 

Israel menduduki posisi #4 di dunia sebagai negara berkemampuan AI. 

Nomor 1 masih ditempati oleh Amerika Serikat, lalu disusul oleh China, United Kingdom ( UK Inggris ) dan keempat adalah Israel. 

Jika dan apabila peredaran chip tidak dibatasi ke Israel, mengingat perkembangan teknologi AI di Israel maju begitu pesat, maka posisi hedegomi Amerika Serikat di bidang daya saing AI menjadi terancam.

Padahal penerapan AI dapat menghasilkan atau membuka berbagai macam inovasi baru di bidang sains dan turut meningkatkan pertumbuhan ekonomi ke generasi berikutnya. 

Siapa yang menguasai AI, maka dapat mendongkrak kekuatan cakrawala teknologi modern melalui super komputer yang terintegrasi dengan AI. 

Artinya bahwa kemajuan pesat teknologi AI Israel malah menjadi tantangan bagi Amerika Serikat. 

Alasan masuk akal, mengapa Amerika Serikat perlu melindungi dirinya sendiri, bahkan terhadap sekutunya sendiri. Sehingga pembatasan ekspor chipset AI ke Israel wajar dilakukan oleh AS supaya kendali teknologi AI tetap berada di kontrol tangan AS itu sendiri.

Peralihan kepemimpinan dari Joe Biden ( Demokrat ) ke Donald Trump ( Republik ). Bisa saja, tidak berdampak terhadap perubahan pembatasan chipset AI. 

Donald Trump sebagai pelaku bisnis yang mementingkan nasionalisme AS. Tentu juga bakal melakukan kebijakan yang sama. Yaitu memboikot chip AI canggih ke Israel, guna mementingkan kepentingan Amerika Serikat diatas segalanya ( AS First ). 

Tetapi harapan saya, berharap agar Donald Trump mencabut kebijakan ini. 

Oh ya, perlu diketahui, jenis chip yang diboikot hanya berkategori spesifikasi AI. 

Sedangkan chipset biasa tidak diboikot. 

Contoh kategori teknologi AI adalah Blackwell buatan Nvidia. 

Ini biasanya digunakan atau dibeli oleh perusahaan AI guna melakukan teknik komputasi inferensi. 

Selain itu, ada pula chip semikonduktor AI lainnya buatan Broadcom, AMD dan Intel. 

Jake sullivan, tim pejabat pemerintah AS mengatakan : 

AS harus siap menghadapi peningkatan persaingan pesat dalam kemajuan AI di tahun tahun mendatang yang dapat memberikan dampak transformatif terhadap ekonomi dan keamanan nasional. Sahutnya. 

Dampak dan peluang :

Dampak pembatasan regulasi chip AI dapat menyebabkan terhambatnya kemajuan teknologi AI di Israel di tahun 2025 dan seterusnya. 

Namun itu tentu saja membuka peluang baru untuk founder di dalam negara Israel menciptakan pesaing sengit perusahaan seperti Intel, Nvidia, Broadcomm, AMD dan Qualcomm.

Israel juga perlu menciptakan teknologi prossesor chip sendiri, manufaktur chip sendiri dan mesin litografy sendiri. Tanpa perlu lagi harus tergantung dari pihak asing. 

Eli greenbaum dari Israel mengatakan : 

Secara praktisnya, hal ini berarti bahwa semakin sulit bagi perusahaan perusahaan di Israel untuk membuat dan melatih model model AI terbaru karena kini kami tidak memiliki daya komputasinya. Sahutnya. 

Boikot chip AI menjadikan penghalang utama bagi perusahaan teknologi asal Israel untuk membangun pusat komputasi komputer skala besar dan menjalankan AI skala raksasa di Israel. Akibatnya banyak perusahaan AI menolak didirikan di Israel melainkan di AS. Alhasil, secara ekonomi turut merugikan Israel. 

Sebagai tambahan informasi, boikot kepada Israel tidak dilakukan secara penuh tetapi dibatasi.

Melainkan pihak dari Israel masih dapat membeli chip hingga kuota 50.000 unit GPU untuk AI selama total per 3 tahun. Tetapi Israel dilarang membeli hingga diatas > 50.000 unit GPU per tahun.  

Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU. 

Related Post