Israel Raider : Drone VTOL pelacakan dan pengintai militer dengan daya tahan terbang yang ditingkatkan hingga 12 jam dan sanggup terbang hingga sejauh 300 km ( 2025 )
![]() |
Foto : Drone Israel Raider |
Belajar pengalaman berharga dari perang berkecamuk di Gaza. Peneliti Israel mempelajari bahwa dibutuhkan drone VTOL berukuran kompak yang dapat mendarat dan lepas landas dimana saja, diperlukan drone yang hemat energi dengan efesiensi bahan bakar yang efesien, bersifat taktis, produk harus berharga puluhan kali lipat lebih murah dari drone MALE, memiliki otonomi kecerdasan buatan AI dan durasi waktu ditingkatkan.
Pada beberapa tahun yang lalu. Untuk membangun teknologi drone VTOL memiliki sejumlah tantangan dan permasalahan. Yaitu daya angkat dan durasi waktu terbang rata rata hanya sekitar 2,5 jam saja.
Perusahaan asal Israel, Heven telah memecahkan masalah dengan solusi platform drone Raider generasi berikutnya yang menawarkan ketahanan terbang di udara ditingkatkan dari 2,5 jam menjadi 12 jam dan mampu menempuh jarak lebih jauh hingga 300 km dari pusat ground station ( GCS ).
Tidak seperti drone VTOL pelacakan dan pengintaian lainnya yang hanya mampu membawa kamera elektro optik dan radar saja.
Mesin generator dan propulsi Raider diperkuat dengan kekuatan beban daya angkat yang ditingkatkan hingga sanggup membawa payload dengan seberat 22 kg. Itu artinya setara membawa 1 unit rudal Spike atau 3 unit rudal lahat atau membawa obat obatan medis atau membawa barang logistik keperluaan militer lainnya.
Barang bawaan ditempatkan pada bagian tengah body. Sedangkan bahan bakar berupa tabung gas hidrogen sebagai energi utama ditempatkan pada 2 body terpisah pada bagian kiri dan kanan.
Peluncuran perdana drone Raider diperkenalkan pertama kali di Israel pada awal tahun 2025.
Sejauh ini pihak perusahaan sebatas menampilkan varian kecil taktis dengan daya angkut 22 kg. Padahal drone Raider sesungguhnya dapat diperbesar ukurannya dengan 3 jenis kategori varian berbeda. Yaitu kecil, menengah dan besar.
~ Versi kecil untuk membawa payload 22 kg
~ Versi menengah untuk membawa payload 250 kg ( setara membawa 2 unit bom MPR buatan Elbit Sistem atau membawa 1 unit drone kamikaze bunuh diri Uvision Rafael Advanced Defense System ).
Mirip seperti yang pernah diterapkan oleh Israel Steadicopter.
~ Versi besar untuk membawa payload 902 kg ( setara membawa 1 unit bom seberat 950 kg yang sanggup menghancurkan 1 bangunan gedung bertingkat tinggi )
Namun versi menengah dan besar belum tersedia saat ini.
####$$$$$$$#######
Seorang tentara dapat merakit drone Raider hanya butuh waktu 15 menit siap operasional atau siap mengudara dan lepas landas ke medan perang. Karena berukuran kecil, maka biaya maintenancenya juga kecil sehingga produk raider cocok dibeli oleh negara berkantong pas pasan. Alih alih anda harus membeli drone MALE yang mahal dan boros.
Drone Raider terbang tidak butuh bandara.
Drone Raider dapat digunakan mirip seperti pengantar barang militer yang efesien mencegah kematian tentara manusia.
Jadi jika mau paket bom seberat 22 kg dikirim ke alamat kediaman terorist.
Tinggal beli atau pesan saja drone Raider sebagai kurir yang siap membantu mengantarkan bom tanpa harus lewat bandara. Kalau terorist bertanya, siapa yang kirim drone. Jawab : Itu drone Raider.
Benzoin levinson dari Israel mengatakan :
Peluncuran Raider menggarisbawahi komitmen kami untuk memajukan kemampuan operasional pesawat drone untuk berbagai misi. Dengan daya tahannya yang tak tertandingi, kapasiitas muatan yang besar dan bertenaga hidrogen berkelanjutan. Raider siap membuka era baru pengintaian, operasi taktis dan logistik. Pesawat nirawak H2D telah membuktikan dirinya dalam lingkungan operasional dan Raider siap membuktikan dirinya sekaligus menawarkan fleksibilitas yang dibutuhkan dalam lanskap ancaman yang dinamis saat ini. Sahutnya.
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.