Tidak pakai minyak bumi, perusahaan Amerika Serikat ini sulap tongkol jagung, serbuk kayu dan jamur menjadi semua jenis plastik, sepatu, sandal, wadah penyimpanan makanan ala mirip Tupperware, botol minuman, dll. Ramah lingkungan dapat terurai menjadi kompos dan berkelanjutan ( 2025 )
Ada bapak bertanya pada anaknya :
Nah, darimana asal usul plastik Alfamart dan botol Aqua ini.
Anak itu kemudian menjawab dari jamur, kayu dan tongkol jagung yang bapak buang.
Seperti yang diketahui, asal usul semua jenis plastik saat ini berasal dari minyak bumi.
Tetapi pada akhirnya minyak tanah atau emas hitam bakal habis dikeruk oleh umat manusia.
Sehingga di masa depan bakal terdapat permasalahan akut tentang bagaimana industri dapat memenuhi terhadap kebutuhan plastik yang kian hari cadangan minyak makin menipis.
Mengingat permintaan pasokan cadangan minyak bumi yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Bahan baku utama untuk pembuatan plastik, assesoris, perabotan, gelas, botol, piring, pipa air, tas, alat konstruksi, meja, kursi, styrofoam dan aneka macam benda industri lainnya, diketahui berasal dari minyak hasil dari sedotan abang abang sultan Arab yang berada di Timur Tengah dan negara lainnya.
Selain itu, minyak bumi juga dipakai untuk sarana pembangkit listrik dan menggerakkan mobil, kapal, tank dan pesawat.
Akibatnya minyak emas hitam yang ada di perut bumi mau habis dong dan tidak berkelanjutan.
Menurut ilmuwan peneliti, jika laju konsumsi minyak dan tidak ada lagi penemuan geologi terhadap sumber pemboran minyak baru. Maka pada tahun 2094, emas hitam dari perut bumi diperkirakan habis total.
Ketika masa itu tercapai. Maka emas hitam segera beralih ke emas hijau.
Terima kasih lah kepada tongkol jagung, serbuk kayu dan tanaman jamur dari jenis varian Miselium.
Selama ini, tongkol jagung cuma dibuang saja dan dibakar, karena dinilai tidak bermanfaat.
Padahal apabila tongkol itu digiling menjadi serpihan halus ( dicacah ). Kemudian diberikan perlakuan khusus terhadap jamur miselium diruangan pabrik yang terkendali. Maka warga planet Bumi, tidak perlu lagi khwatir tentang kehabisan bahan baku plastik.
Perusahaan Ecovative :
PT Ecovative didirikan pada tahun 2007 di Amerika Serikat dan telah melakukan riset dan penelitian R & D selama 16 tahun yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat.
Jamur Miselium yang digunakan bukan jamur biasa.
Tapi sudah menjadi jamur strain varian baru olahan hasil temuan kecerdasan buatan AI di laboratorium. Jadi ini bukan jamur biasa ya.
Ecovative dilindungi oleh 40 hak paten.
Luas pabrik sekitar 2 hektar dan telah memproduksi kurang lebih 100.000 ribu produk.
![]() |
Foto : Sepatu merk Adidas ini berasal dari bahan jamur. |
Rencana di tahun 2028. PT Ecovative siap membuka pabrik dengan ukuran skala berkali kali lipat dengan modal $ 1 miliar dolar atau setara Rp 16 triliun rupiah agar produk dapat dibeli oleh lebih banyak orang. Karena selama ini pabrik masih berukuran kecil.
PT Ecovative membentuk pemikiran masa depan tentang material plastik yang ramah lingkungan terbuat dari alam secara berkelanjutan, memiliki daya tahan yang kuat, plastiknya cukup tahan api dan beberapa versi produk diklaim bisa terkomposkan atau teruraikan oleh alam jika bersentuhan dengan tanah selama beberapa tahun.
Terima kasih. Semoga bermanfaat ya. GBU.